Selasa, 17 Maret 2020

Bab 16 Hidup Bersama Yang Dijiwai Roh Kudus


Baca Terlebih Dahulu Matius 5:13-16

(13) Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.(15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.(16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


CATATAN AGAMA 
(Mohon dibaca dahulu catatannya sebelum mengerjakan latihan)
  1. Perasaan sedih atau takut sering mendorong orang untuk diam atau bersembunyi. Ia kemudian cenderung tidak berbuat apa-apa, sehingga banyak tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawab terbengkalai. Orang mengalami situasi semacam ini membutuhkan kekuatan untuk mengatasi katakutannya. Kekuatan tersebut bisa berupa kehadiran seseorang yang mau menenmaninya atau kekuatan lain yang mampu menyemangati untuk melanjutkan kembali tannggung jawabnya.
  2. Perasaan sedih dan takut luar biasa juga dialamioleh para rasul Yesus. Setelah disalibkan, wafat dan dimakamkan, para rasul mengalami ketakutan sehingga bersembunyi dan tinggal di ruangan yang tertutup rapat. Para rasul membutuhkan kekuatan yang mampumengembalikan kepercayaan diri dan semangat mereka untuk menjalani hidup serti biasa. Para rasul senantiasa menantikan terpenuhinya janji Yesus yang untuk mengutus Roh Penolong . Kerinduan mereka . Kehadiran terjawab. Roh kudus hadir dalam diri Para Rasul. Kehadiran Roh Kudus membuat mereka berani untuk mewartakan kebenaran atas peristiwa yang dialami Yesus Kristus, Sang Guru. Hal yang dialami Para Rasul menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus, bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka,
  3. Penyertaan Yesus dalam Roh Kudus itu pula lah yang menguatkan iman Gereja hingga sekarang. Penghayatan Gereja akan kehadiran Roh Kudus itu tampak dalam berbagai ungkapan doa dan simbol yang digunakan dalam ibadat Gereja. Lewat simbol - simbol tersebut, daya kekuatan Roh Kudus diwujudkan melalui anggota-anggotanya.
  4. Berkat Kehadiran Roh Kudus dalam diri Para Rasul, Allah memanggil mereka untuk membangun kesatuan dan persatuan dengan semua orang demi mencapai umat manusia yang dikehendaki Allah.
  5. Dalam kehidupan bersama, setiap orang menginginkan adanya hidup yang rukun, damai dan sejahtera. Ditengah situasi konflik itu senantiasa muncul orang-orang, tokoh atau sekelompok warga yang memelopori penyelesaian secara damai. Misalnya Mahatma Gandhi, Ibu Theresa, Gus Dur dan sebagainya.
  6. Bagi orang Kristen usaha membangun perdamaian dan menyelesaikan konflik secara damai adalah perintah Yesus. Dalam Matius 5:13-16 para murid Yesus diharapkan menjadi garam dan terang dunia. 
  7. Membangun perdamaian adalah salah satu bentuk terang dan garam di antara konflik. Perhatian pada kesejahteraan bersama adalah salah satu bentuk menjadi garam. Hal ini bukan tugas ringan. Namun oleh penyertaan Roh Kudus para murid, Yesus percaya bahwa tidak ada yang mustahil.
  8. Semua orang dalam Kebersamaan dengan orang lain selalu mengharapkan adanya suasana rukun dan damai. Tokoh - tokoh dan anggota masyarakat selalu berupaya untuk membangun kehidupan yang rukun dan damai.
  9. Suatu kehidupan bersama tidak memandang dan membeda-bedakan golongan, agama, suku, pekerjaan dan sebagainya. Tokoh-tokoh agama pun tetntu menegaskan hal itu, Semua agama mengajarkan hidup rukun dan damai

  • Catatan Agama ini dapat diunduh. Silahkan Klik link yang dalam kurung dibawah ini (Dowload Disini)
  • Kerjakan Soal latihan dapat dikerjakan di link disamping ini => (Soal Latihan)